It's Me

to be the best! Semua yang aku lakukan, ku anggap sebagai ikhtiar, yang nantinya akan menjadi indah pada waktunya, kegagalan adalah bagian dari proses kehidupan, tapi keberhasilan sudah pasti digenggaman. (Widyasari Prastyaningrum)

Table Manner at The Rich Sahid Jogja

Inilah pengalamanku hampir satu tahun lalu, tugas ini tercatat 26 Mei 2013, kuliah table manner ini adalah pertama kali aku dandan, ini ceritaku. ceritanya sih resume.


The Sahid Rich Hotel dulu bernama  Rich Hotel. Perubahan yang dilakukan manajemen rich hotel karena sebagai hotel baru Rich Hotel masih belum atau kurang pengalaman dalam memanajemeni hotel. Sehingga terjadi penurunan pendapatan Hotel oleh karena itu Rich Hotel bekerjasama dengan Grup Sahid, karena Sahid telah mempunyai pengalaman banyak dan telah mempunyai konsumen yang banyak sehingga The Rich Hotel dapat lebih dikenal sehingga nama Hotel diubah menjadi The Sahid Rich Hotel. Banyak dampak positif akibat penggantian Rich Hotel menjadi The Sahid Rich Hotel salah satunya adalah networking yang lebih luas.
Rich Hotel pernah mengalami krisis, salah saawantu krisis yang pernah dialami adalah kompain dari konsumen tentang kebersihan dan kurangnya persediaan pangan. Krisis tersebut berdampak pada okupensi 80%, penanganan hotel dalam menangani krisis ini adalah dengan meningkatkan teamwork, melakukan treaning kepada karyawan yang memungkinkan untuk berhubungan dengan  konsumen, dan keep and touch dengan brio dan mejaga kepercyaan custumor kepada pihak Hotel.
Untuk menjaga kestabilan krisis Hotel adalah dengan memegang “kunci”  untuk mendapatkan hati pelanggan, salah satunya adalah dengan menerapkan  Ramah Senyum Toleransi untuk menyapa tamu Hotel. Keunggulan Rich Hotel disbanding hotel lain dijogja adalah memegang prinsip market platform dan buying platform.
Public Relation adalah perwakilan suatu perusahaan atau instansi pasti akan bertemu orang-orang yang dianggap penting diperusahaannya oleh karena itu penting bagi PR untuk mengenal bagaimana bisa bersikap dan bertindak bila dengan orang besar, salah satuya adalah dengan Table Manner. Dalam kegiatan table manners ini mempelajari bagaimana cara duduk di tempat makan, cara menggunakan peralatan makan  hingga berperilaku saat makan. Sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabat PR.

Ponorogo

Hellow Blogship :)


Kali ini aku ingin sedikit menceritakan kota kelahiranku, Ponorogo. Yups! Kota Reog, itulah julukan yg sering dikenal orang. Ponorogo adalah kota yang jauh dari kemewahan, dan penuh dengan kesederhanaan, tapi sekarang dalam masa berkembang, setidaknya itulah yang aku tangkap setelah bertahun-tahun hidup di sana. Kenapa jauh dari kemewahan? disana masih belum ada Mall, tapi sekarang sudah mulai dibangun, mungking ini mulai perkembangan kota Ponorogo, berusaha mengikuti perkembangan postmoderisme, namun masih banyak menyimpan segala keterbatasannya. Potensi wisata terbesar di kota ini pada saat bulan Suro atau saat memasuki tahun baru islam. Pada bulan ini semua pegawai laki-laki dalam pemerintahnya menggunakan baju warok. keunikan ini telah berjalan lama, seiring pelestarian budaya reog sebagai simbol kota ini. selain berwisata kesenian di kota ini juga terdapat wisata Alam yaitu telaga ngebel. eits sepertinya sebelumnya aku sudah pernah membahas tentang telaga ngebel #flashback
ngomong-ngomong soal Reog, aku pengen bercerita sedikit tentang legenda kesenian Reog ini. Cerita legenda ini digambarkan dalam alur cerita dalam tarian Reog Ponorogo. Menurut legenda Reog atau barongan bermula dari kisah Demang Ki Ageng Kutu Suryonggalan yang ingin menyindir raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. Sang Prabu pada waktu itu sering tidak memenuhi kewajibannya karena terlalu dipengaruhi dan dikendalikan oleh permaisuri. oleh karena itu, dibuatlah barongan yang terbuat dari kulit macan gembong (harimau jawa) yang ditunggangi merak. Selain itu agar sindiran itu aman, Ki Ageng Melindunginya dengan pasukan yang terlatih yang diperkuat dengan jajaran para warok yang sakti mandraguna. Dimasa kekuasaan Adipati Batorokatong yang memerintah Ponorogo sekitar 500 tahun lalu, reog mulai berkembang menjadi kesenian rakyat (http://ariesaksono.wordpress.com/2007/11/30/legenda-reog-ponorogo-dan-warok/)

 
Widyasari Prastya N © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects