Yuks berwisata ke jawa timur...
kalian yang dari jawa tengah ga usah terlalu jauh ketimur, karena wisata ini tidak jauh dari jawa tengah, tepatnya di Kabupaten Ponorogo. Kebanyakan orang mengenal Ponnorogo sebagai kota Reog, selebihnya mereka tidak mengetahui apa yang ada di Ponorogo. Memang Ponorogo idak terlalu banyak wisata alam, namun paling tidak masih ada. itu kebingunganku pertama saat kuliah harus mengenalkan temapt wisata di kota Ponorogo yang Notabene tempat asalku. Walaupun masih kurang akan wisata alam, namun wisata budaya kota Ponorogo masih dilestarikan dari tahun ke tahun, seperti kirap pustaka setiap suro dan larung saji di Telaga Ngebel. Telaga Ngebel adalah salah satu obyek wisata tujuan para warga Ponorogo. Pegunungan dan udara yang masih perawan siap mengantar para pengunjung menikmati tempat wisata ini. Hem pantas ini menjadi tempat wisata andalan warga kota ponorogo (andalan ato cuma yang terawat hayo??). Pemasok air bagi Telaga Ngebel terdiri dari berbagai sumber. Sumber air
yang cukup deras berasal dari Kanal Santen. Selain itu, juga terdapat
sungai yang mengalirinya, dimana dibagian hulu sungai terdapa air terjun
yang diberi nama Air Terjun Toyomarto.
Dari sini saya mulai penasaran bagaimana legenda Telaga ini, untuk mengobati kehausan informasi saya, segera saya buka wikipedia, yang sebenarnya tidak boleh terlalu mempercayai situs ini. Inilah legendanya.
Telaga Ngebel dihubungkan dengan kisah seekor ular naga bernama “Baru
Klinting“. Ular tersebut merupakan jelmaan dari Patih Kerajaan Bantaran
Angin. Kala itu Sang patih sedang bermeditasi dengan wujud ular, dan
secara tak sengaja ada seorang warga yang membawa ular jelmaan tersebut
ke desa.
Sesampainya di desa, ular jelmaan tersebut hendak dijadikan makanan
karena ukuran tubuhnya yang besar. Sebelum dipotong ular tersebut secara
ajaib menjelma menjadi anak kecil, yang kemudian mendatangi masyarakat
dan memutuskan membuat sayembara.
Sang bocah kemudian menancapkan lidi di tanah, versi yang lainnya menyebutkan bahwa yang ditancapkan adalah centong nasi.
Namun tidak ada yang berhasil mencabutnya. Bocah ajaib itulah yang
berhasil mencabutnya. Dari lubang bekas ditancapkannya lidi atau centong
tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang
hingga membentuk sebuah Telaga. Oleh penduduk desa sekitarnya, telaga
tersebut diberi nama telaga Ngebel, artinya telaga yang mengeluarkan bau
menyengat.
Legenda Telaga Ngebel ini konon terkait erat dan memiliki peran
penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri
Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di
Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air,
yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro.
0 komentar:
Posting Komentar