CITRA
Citra merupakan persepsi yang tumbuh di benak publik terhadap suatu
publik, dapat berupa negatif maupun positif berdasarkan pemahaman dan
pengalaman seseorang terhadap sesuatu atau organisasi, citra ini merupakan
tugas pokok seorang Public Relations dimana citra ini bisa dibentuk
melalui media. Menurut Alma (1992) Citra merupakan kesan, impresi, perasaan
atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek,
orang atau lembaga.
Jenis-jenis Citra
A.
Citra Bayangan (Mirror Image)
Citra yang dianut oleh orang dalam mengenai luar(eksternal)
terhadap organisasinya. Hanya merupakan pandangan atau pengalaman seseorang
terhadap organisasi atau perusahaan, citra ini timbul karena kurangnya
informasi, pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam
organisasi mengenai pendapat pihak luar, jadi hanya berupa ilusi. Jadi citra
bayangan cenderungan pada persepsi positif.
Contoh :
PT. Pertamina telah banyak dikenal publik sebagai perusahaan minyak di Indonesia. Saat mengalami krisis tangki minyak yang bocor. Untuk menanggapi krisis tersebut pemimpin Direktur PT. Pertamina langsung bertemu dengan publik untuk memberikan konfirmasi terhadap krisis yang dihadapi perusahaan ini.
B.
Citra yang Berlaku (Current Image)
Image atau pandangan dari eksternal perusahaan
terhadap perusahaan, image yang
terbentuk di public eksternal ini ditentukan dari informasi yang mereka dapat
mengenai perusahaan, atau hanya sekedar ilusi. Image ini lebih cenderung pada image negative perusahaan (informasi
atau pengalaman terbatas).
Contoh:
Contoh dari citra yang berlaku adalah
kepolisisan di Indonesia, citra kepolisian di Indonesia sudah cenderung pada
negative. Ditambah lagi kasus polri dan KPK yang membuat citra kepolisisan ini
memburuk. Memburuknya citra kepolisisan di mata public ini karena kurangnya
informasi masyarakat terhadap masalah yang dihadapi, ditambah lagi pengalaman
masyarakat dengan kepolisian selalu buruk, misalnya terkena denda tilang
C.
Citra
Harapan (Wish Image)
Suatu
citra yang dibentuk sesuai dengan keingininan perusahaan atau organisasi. Citra
yang diharapkan cenderung pada hal yang baik atau kesesuaian denga publiknya.
Sehingga dapat menarik respon masyarakat yang lebih luas. Citra harapan ini
adalah citra yang selalu diingikan setiap perusahaan. Walaupun untuk
pencapaiannya sangat sulit. Perusahaan juga harus mengetahui bagaimana proses
public mendapatkan informasi kenyataan tentang perusahaan sehingga tidak
terjadi miskomunikasi.
PT
Djarum adalah salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Rokok saat ini
masih banyak mengalami pertentangan karena ada anggapan bahwa rokok itu haram
untuk dikonsumsi oleh masyarakat muslim. Ini merupakan salah satu isu yang
mengancam perusahaan PT Djarum. walaupun isu yang kontra terhadap PT Djarum ini
banyak namun tidak menghalangi perusahaan ini tetap berjalan, salah satu cara
untuk membangun citra harapan adalah dengan mengadakan program CSR. Dengan
berbagai program CSR yang diadakan perusahaan ini masyarakat akan melihat PT.
Djarum sebagai perusahaan yang turut membangun negeri seperti teks linenya,
jadi masyarakat lebih memandang PT Djarum dari sisi positif dengan berbagai
program CSR yang dijalankan, dibanding sisi negatifnya.
D.
Citra
Perusahaan (corporate image)
Citra
perusahaan merupakan citra secara keseluruhan yang dipandang dari kinerja
internal perusahaan yang meliputi sejarah, visi& misi perusahaan, kualitas
pelayanan, keberhasilan, hingga tanggungjawab sosial yang dijalankan
perusahaan. Melalui hal tersebut public akan mengetahui gambaran pesan yang
akan disampaikan dari perusahaan tersebut.
Contoh:
Perusahaan
maskapai penerbangan Air Asia, sebagai maskapai baru pasti membutuhkan image
yang baik sehingga dapat menarik konsumen atau penumpang agar mau menggunakan
jasa penerbangan Air Asia. Citra Air asia sekarang ini yang diusung adalah
armadanya yang selalu baru dengan pilot yang sudah mempunyai jam terbang
panjang. Dengan teks line ini maka dapat menarik konsumen dari kalangan yang
berpengalaman atau menengah keatas, walaupun sebelumnya Air Asia selalu
mengusung promo untuk menarik penumpang menengah kebawah.
E.
Citra
Majemuk (multiple image)
Image
yang bermacam-macam dari public terhadap perusahaan akibat penyampaian, sikap,
maupun tingkah laku yang berbeda dari setiap individu (karyawan) yang mewakili
perusahaan tersebut dengan tujuan perusahaan. Image ini dapat dibentuk dengan melalui pakaian seragam, warna
mobil, simbol, pelatihan staf, bentuk bangunan, papan nama, dll.
Contoh:
Produk
Yamaha, image dari perusahaan adalah Yamaha semakin didepan. Namun citra yang
dimiliki produk ini cukup banyak, image ini timbul dari konsumen maupun
karyawan. Bila dari karyawan atau perusahaan di mata public produk Yamaha
adalah sebagai produk yang onderdilnya mudah didapat, bila dilihat dari
konsumen yang kebanyakan anak muda maka produk Yamaha dapat dikatakan sebagai
Motor anak muda. Selain dua image yang muncul di tengah masyarakat ada banyak
image lainnya, seperti sebagai motor injeksi pertama, sehingga image produk
Yamaha menjadi citra majemuk.
F.
Citra
Penampil (Performance image)
Citra ini lebih ditujukan kepada
subyeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri (performance image)
para profesional dalam perusahaan yang bersangkutan. Citra penamppil lebih pada
penampilan fisik atau apa bisa dilihat sebagai representasi kinerja perusahaan
tersebut.
Contoh:
Contoh
citra penampilan adalah mantan Gubernur Garut Aceng fkri, sebagai orang yang
terpandang, satu kesalahan dapat terus melekat diingat masyarakat luas umumnya
dan khususnya masyarakat Garut sendiri. Sebagai orang nomer satu pada saat itu,
kepercayaan yang diberikan masyarakat kepadanya dicoreng dengan tingkah lakunya
dengan menceraikan istri sirinya setelah menikah hanya dengan hitungan hari. Hal ini jelas menjadikan citra
penampilan Aceng Fikri menjadi buruk dan berimbas pada citra daerah Garut itu
sendiri.
postingannya sangat membantu .....semoga selalu memberi manfaat.. amiin
BalasHapusTerima kasihhh
BalasHapusterima kasih kak
BalasHapus