Masyarakat
menanggapi tentang kesenian ini beragam, ada yang menanggapi kesenian ini
dengan positif, dan tidak sedikit yang menganggap negative tato. Aji adalah
salah satu yang menggemari kesenian tatto ini, tidak hanya untuk menyalurkan
hobi, tatto yang dia buat sudah menghasilkan pundi rupiah.
Berawal
dari hobi dan kecintaannya dengan dunia seni, dia mulai menekuni usaha tato.
“nato itu modale cuma kreatif tapi harus bisa ngembangin” kata Aji, menurutnya
kreatif aja ga cukup kalau ga bisa mengeksplore lagi. Dia membuka stand tato
temporary di Malioboro, tepatnya ada di depan benteng Vedeberg. Tidak hanya
membuka nato temporary di malioboro,
lelaki asli Yogyakarta ini juga menerima tato permanen di studio tato dekat
UGM. Kliennya datang dari dalam dan luar negeri, yang paling banyak luar negeri
adalah dari Spanyol, Belanda, Inggris, Perancis dan banyak lagi. Setiap
kliennya yang akan di tato harus sudah janjian beberapa sebelumnya karena
biasanya Aji member tahu dulu bagaimana syarat-syarat yang harus dipenuhi
sebelum di tato, “setiap orang yang ditato terlebih dulu orang itu harus sehat,
tidak kurang tidur makan teratur, kurang lebih seperti orang yang mau donor
darah” ungkap Aji.
Setiap
tato hasil karyanya harganya beragam bisa mencapai delapan ratus ribu rupiah, tergantung
tingkat kesulitannya. Namun bila tato temporary dia menghargai sekitar lima
belas ribu sampai delapan puluh ribu rupiah, tato temporary aman dan halal
karena bahannya dan cara pembuatan yang lebih praktis. Aji tergolong aktif
dalam komunitas tato di Yogyakarta dan sering mengikuti event-event dan lomba
yang diadakan kota lain seperti Bandung, Jakarta, Bali, Surabaya, dan kota
lain. Jadi keahliannya dalam menato tidak diragukan lagi.
Aji
mempunyai tokoh seniman tato favorit baik dari dalam dan luar negri, dari dalam
negeri dia menggemari Unyil Hanafi. Lelaki berambut gimbal ini menjadi
inspirasi Aji karena kemahiran kan kesuksesannya di bidang kesenian tato.
Dengan berkaca dari inspiratornya Unyil Hanafi, Aji berharap keahliannya menato
tidak sekedar amatir namun menjadi professional seperti inspiratornya.
0 komentar:
Posting Komentar